Info_Kegiatan FITKKegiatan PAI

Kegiatan Pendidikan Berbasis Multiple Intelligence

Wonosobo, 19 Desember 2020 – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) mengadakan kegiatan daring bertajuk “Pendidikan Berbasis Multiple Intelligence”. Acara ini diselenggarakan melalui platform Zoom pada tanggal 19 Desember 2020 dengan tujuan untuk membahas konsep pendidikan yang mengakomodasi berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu.

Dalam sambutannya, Dr. Sri Haryanto, M.Pd.I., Dekan FITK UNSIQ, mengungkapkan pentingnya memahami keberagaman kecerdasan yang dimiliki oleh mahasiswa. “Setiap mahasiswa memiliki potensi dan kecerdasan yang berbeda-beda. Pendidikan berbasis Multiple Intelligence mengajarkan kepada kita bahwa setiap jenis kecerdasan harus diakui dan dikembangkan. Melalui kegiatan ini, kami berusaha memperkuat budaya literasi di kalangan mahasiswa melalui pendekatan pendidikan yang inklusif dan berbasis kecerdasan ganda,” ujarnya.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Ali Imron, M.Ag., seorang pakar pendidikan dan psikologi yang telah mengkhususkan diri dalam pendekatan Multiple Intelligence. Dalam sesi presentasinya, Ali Imron menjelaskan konsep dasar Multiple Intelligence, yaitu teori yang mengakui berbagai jenis kecerdasan, termasuk kecerdasan verbal, matematis, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, visual, dan naturalis. Ia juga membagikan strategi dan metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi berbagai jenis kecerdasan ini.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa dan dosen FITK UNSIQ aktif bertanya dan berbagi pengalaman mengenai penerapan pendidikan berbasis Multiple Intelligence dalam lingkungan pendidikan mereka. Mereka menggali berbagai ide kreatif untuk merancang pembelajaran yang memaksimalkan potensi kecerdasan mahasiswa.

Salah satu hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terbentuknya budaya literasi yang inklusif dan menghargai berbagai jenis kecerdasan di kalangan mahasiswa. Dengan memahami dan mengakui keberagaman kecerdasan, diharapkan mahasiswa dapat lebih percaya diri, berprestasi, dan merasa dihargai dalam lingkungan akademik mereka.

Dekan FITK UNSIQ menyatakan keyakinannya bahwa melalui pendidikan berbasis Multiple Intelligence, mahasiswa akan merasakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan bermakna. FITK UNSIQ akan terus mendukung pendekatan pendidikan inklusif yang menghargai keunikan setiap mahasiswa, menciptakan lingkungan belajar yang merangsang, dan menghasilkan lulusan yang berkompeten dan berkepribadian.